Senin, 17 Desember 2012

sejarah budaya banten


BAB II
PEMBAHASAN


2.1 PENGERTIAN BUDAYA
Menurut selo soemardjan dan soelaiman soemardi,kebudayaan adalah sarana hasil karya,rasa dan cipta masyarakat.sedangkan menurut Edward B.Tylor,Budaya merupakan keseluruhan yang kompleks ,yang di dalamnya terkandung pengetahuan,kepercayaan,kesenian,moral,seseorang sebagai anggota masyarakat.Dari definisi tersebut,dapat di peroleh pengertian mengenai budaya ya itu system pengetahuan yang meliputi system ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia,sehingga dalam kehidupan sehari-hari budaya itu bersifat abstrak.Sedangkan perwujudan budaya adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya.berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata.Misalnya pola-pola perilaku,bahasa,peralatan hidup,organisasi social,religi,seni dan lain-lain,yang kesemuanya di tujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.


1.2 BUDAYA  MASYARAKAT BANTEN
Masyarakat dan budaya banten terutama dengan alam dan budaya islamnya mungkin hanya dapat dikenali dengan menurut kembali paristiwa sejarah trnsformasi pusat administratif politik dari banten girang di pedalaman yang berada di bawah subordinasi pakuan-pajajaran yang hinduistik ke daerah pantai yang sekarang dikenal dengan nama banten lama,peristiwa transfor matip tersebut berlangsung pada tahun 1926 oleh syarif hidayatullah dan maulana hasanudin.Sejak saat itu masyarakat dan budaya banten embrio dan fondasnya telah di letakkan dan di tetapkan dalam format yang berciri keislaman.Sumber-sumber sejarah (Miksic,1986)MEmperlihatakan fase-fase awal,lanjut,dan akhirnya surutnya ta maddun banten dari panggung sejarah antara lainkarena kolonialiisme dapat diruntut dalam fase-fase berikut.
a. fase pra-sunda islam (1400-1525),pada masa itu banten merupakan kerajaan pakuan pajajaran yang hinduistis,yang pusat administrative politiknya berada di banten girang (kota serang sekarang)

  b.  fase awal penyebaran islam (1525-1619),suatu fase di mana islam disiarkan oleh sunan gunung jati dari cirebon dan maulana hasanudin yang beraliansi dengan demak,

c. fase keseimbangan kekuatan

  d. fase penguasaan VOC

e. fase surut dan jatunya kesultanan banten
f. fase mutakhir

Label “islam” dalam budaya banten nampaknya cukup kuat yang sampai saat ini terbukti dengan hadirnya para qori/qori’ah.ulama,dan pesantren yang tersebar di seluruh peloksok banten.pusat-pusat pendidikan dan pengajaran agama islam di wilayah banten, untuk sekedar menyebut lokasi terdapat di tanara.Tubuy, Muruy, Caringin, Cilegon, Bojonegara, Pontang (sartono kartodirjo).
Seacara fisik atau dalam budaya material interaksi harus kuat islam pada masa-masa kesultanan terhadap budaya-budaya local amat bervariasi,contoh adalah bentuk masjid Agung Banten yang beratap tumpang,berbatur tebal,bertiang saka,kolam tharah benar-benar menunjukan arsitektur lokal.
Dalam berbagai peristiwa islam merupakan komponen utama dalam kehidupan budaya banten,mufti/qadi adalah salah seorang pegawai sultan yang penting.Para ulama dari India di undang ke banten untuk mengajarkan kepakarannya.Para tokoh elit/penting sebagian besar berasal dari kaderisasi pesantren.
Banyak pesantren telah didirikan menandai sebagian cirri isi budaya islam banten.Salah satu pesantren yang terkenal adalah kasunyatan yang terletak di sebelah selatan kota Banten,didirikan oleh guru maulana Muhammad pada akhir abad XVI m.Secara simbo;is sultan ageng mengirimkan kapal samudra pertamanya ke mekkah di pimpin oleh sultan haji, yang di anggap pejiarah nusantara pertama yang berlayar ke mekkah.
Jika menggunakan tolak ukur prof.kun tjaraningrat (1990:186-187) maka budaya banten pun mungkin harus dilihat dari :
  1. Kompleks gagasan,nilai,norma,aturan yang bermuara islami
  1. Kompleks aktifitas serta tindakan yang berpola dari manusia dalam masyarakat yang di bimbing kaedah-kaedah islami
  2. Kompleks karya masyarakat banten,baik dalm bidang arsitektur,literer,kesenian/seni tinggi,semuanya itu didapat di banten
Masih menjadi pertanyaan apakah “Budaya Banten” yang islami itu dapat pula di masukan kedalamnya prilaku budaya komunitas baduy luar di cikakal girang,antara laen karena di tempattnya seorang amil di sana.Sebagai salah satu simbolisasi bahwa cikakal garang mengaku terhadap eksistensi islam.

2.3. Perubahan Budaya Banten
Dalam arus perubahan global akhir-akhir ini,tidak bias tidak.Budaya dan masyarakat Banten,suka tidak suka di desak kea rah persimpangan,yang salah satunya harus di pilih.Budaya dan masyarakat Banten memang pernah diluluh bintakkah oleh pemerintah colonial belanda dan fasisme jepang.Pada beberapa fase rakyat yang dipimpin para kyai/ulama unjuk rasa perlawanan berskala kecil terbatas,jangka pendek dan mudah di elemenir.

1.4. Bentuk atau hasil kebudayaan
Dalam hasil penelitain hasil kebudayaandapat di bagi menjadi dua :

a.       Kebudayaan Materi
Bentuk peninggalan yang bernilai tinggi contohnya :
-          Masjid Banten
-          Islam surosokan
-     Benteng kuno
-          Kerajinan tangan

 b. Kebudayaan Non Materi
Contonya dalam Kesenian .
-          Angklung Banten
Kesenian ini berasal dari kerajaan banten sebelum islam,yang kini terdapatdi baduy (Banten Selatan)

-          Alat-alatnya
Angklung sebanyak 5 buah atau lebih,bedug lojor (semacam dog reog) tapi kecil dan panjang
 Cara Permainannya
Dog-dog di pukul diiringi dengan angklung menyanyikan lagu-lagu buhun,kadang-kadang dinyanyikan sambil berbanyi.Pakaian yang dipakai hitam-hitam dengan memakai ikat kepala yang hitam pula.Kesenian ini hanya ada dalam satu daerah saja yakni di daerah baduy (Banten Selatan)
-          UBRUG
Kesenian ini tumbuh di kalangan masyarakat,kesenian ini hamper sama dengan opera.
Alat-alatnya
Satu perangkat gamelan yang sederhana
Cara Permainannya
Mencari dan membodor yang mengisahkan suatu cerita rakyat
. Peninjauan
Karena kesenian ini hidup di masyarakat,maka pembicaraannya serta gerak-geriknya seolah-olah jauh dari kesopanan.mereka berbicara semau-maunya apakah itu baik fungsinya.mereka berpendapat asal ramai sudah cukup.Demikian pula tariannya banyak melanggar kesopanan.Kini kebiasaan-kebiasaan tersebut sudah dapat di hilangkan sedikit berkat anjuran dari kantor kebudayaan setempat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar